Jumat, 16 Oktober 2009

di didik untuk jadi pengkhayal dan pemimpi

tidak ada yg salah dengan sebuah pendidikan.. namun mungkin boleh dikatakan kurang tepat dalam menyampaikan sebuah didikan.. kurang tepat dalam menyampaikan sebuah ajaran dalam setiap pengajaran..

mulai dari penanaman cita2 sejak dini,berkhayal jauh kemasa depan untuk menjadi sorang yang dibanggakan..
bahkan ironisnya dalam pendidikan dan pengajran dibidang keislamanpun.. akhirnya membawa kedalam kondisi berkhayal dan bermimpi.. slam lebih condong mengarah kedunia mistik.. tanp bisa dijangkau oelh fikiran dan logika..

eits.. bnyak yg ngmong agma gak boleh pke logika...
islam geus tidituna jarana kitu.. tibaheulana kitu..
dari dhaulu geh dah begitu,,,

dahulu yang mana?? kapan???

padahal Allah sering kali menyuruh umat dalam setiap ayatnya untuk berfikir, untuk memikirkan.. klo dah masuk kedlaam dunia ghoib susah kejangkaunya..

lalu kudu kumaha kuduna..?????

fikirkan..
hayati..
resapi..
baca dengan qalbu...
lihat dengan mata hati..
dan rasakn setiap detak jantung dna hembusn nafas..

Allah dan Rasul-NYA tidk mngajari manusia untuk menjadi pemimpi dan pengkhayal

Rabu, 14 Oktober 2009

pelajaran dari permainan monopoli

hmm.. mungkin smua orang tahu tentang sebuah permainan modern yg menggunakan dadu..
seperti halnya permainan monopoli yang menggunakan dadu yg dilakukan bergantian dengan pemain lain..


lalu pelajarannya apa..??? itukan hanya permianan buat anak kecil...

klo kita mau mengkaji dan memahami ternyata kemunculan permainan monopoli bukan sekedar permainan saja, melainkan pelajaran tambahan diluar pendidikan formal.

seperti yang kita tahu, permainan monopoli memiliki beberapa unsur, diantaranya sebagai berikut : ada sebuah lembaran berisikan gambar-gambar bertuliskan negara dan pariwisata, penjara, bank, pasar dll, ada uang, ada kartu kesempatan dan peluang, dan tentu saja ada dadu..

sebuah lembaran kertas yg berisikan gambar-gambar yg bertuliskan negara, pariwisata, bank dan penjara adalah sebuah gambaran kecil (miniatur) dari kehidupan di bumi yang memiliki daratan yang terbagi menjadi beberapa negara.
setiap pemain yang bermain dibekali beberapa uang..

setiap pemain yang akan melangkah ditentukan oleh hasil kocokan dadu yang dilemparkan, kemudian melangkah sesuai dengan angka yg didapat dari lemparan dadu,dan bila sampai pada akhir langkah si pemain memiliki hak untuk membeli lahan/ negara, pariwisata dan nantinya berhak memungut pajak dari pemain laian yang terpaksa berhenti di lahan yg dimiliki oleh salah satu pemain. seperti halnya kehidupan manusia pasti ada perhitungan dalam melangkah, salah melangkah akan terkena imbasnya yaitu masuk penjara atau dideportasi dari sebuah negara atau akan dikenakan pajak dari lahan yang ditempati..

pada kondisi tertentu pemain bisa mendapatkan kartu peluang atu kesempatan berdasarkan hasil lemparan dadu,.. peluang dan kesempatan ini bisa baik dan juga bisa hal buruk.. begitu pula dalam kehidupan manusia pasti akan berada pada kondisi dimana kita menghadapi suatu peluang dan kesempatan..

intinya permainan ini adalah menggunakan uang untuk berinvestasi yang diharapkan nantinya akan mendapatkan keuntungan dari pajak yg diberlakukan yg bisa dipergunakan kembali untuk melakukanproses pembelian baik itu perusahaan, periwisata,lahan atau negara. ujungnya untuk menumpuk harta dan kekayaan...

namun ketika permainan itu selesai, maka uang dan segala kekayaan tidak dibawa pulang (ditinggalkan)..

kehidupan dunia umat manusia pun hanyalah sebuah permainan layaknya "permainan monopoli".. jadi seberapa banyak pun uang dikumpulkan, tanah diperluas, bangunan dipermegah, namun ketika tiba saatnya nyawa berpisah dengan raga semua itu tidak ada gunanya dan tidak akan dibawa mati..

So.. kehidupan dunia klo kita tidak bisa menggunakannya untuk sesuatu yang sesuai dengan kehendaknya, maka hidup ini nantinya tidak akan berarti, dan hanya menajdi sebuah permainan dan senda gurau..

sebagaimana firman Allah (Q.S. Muhammad :36). "Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu."

Minggu, 11 Oktober 2009

ibadah Iblis pun ternyata mendapatkan pahala

haaaaaaaaaaaah.. apaan lagi nih..???

koq iblis beribadah sih..??
dapat pahala pula..??
apa maksudnya...???

wah kacau nich...

eit..
iblis ada bukanlah suatu kebetulan, melainkan bentuk kesempurnaan ciptaan Allah..
karena ciptaan Allah semua berpasang-pasangan..
ada baik dan jahat,ada siang dan malam, ada tinggi dan rendah, ada daratan dan lautan, ada hitam dan putih,.. DLL
nah.. Allah menciptakan malaikat sebagai makhluk yang selalu taat dan patuh pada perintah Allah..
tentu saja tidak akan sempurna klo Allah tidak menciptakan makhluk pembangkang..
Maha Sempurna Allah dengan segala ciptaan-NYA..

nah lalu bentuk ibadah iblis seperti apa..???
yaa karena iblis adalah lawan dari malaikat yg sifatnya pembangkang maka iblis beribadahnya adalah mengajak dan menggoda manusia agar menjadi pembangkang, dan tidak taat serta tidak patuh ma perintah Allah..
jadi tugasnya malaikat untuk berbuat baik dan tugasnya iblis adalah berbuat jahat..
itulah bentuk ibadahnya iblis kepada Allah..

lalu pahalanya apa..????
pahala adalah balasan terhadap perbuatan makhluk Allah...
dan karena Allah telah menyediakan dua tempat bagi amalan-amalan makhluk yaitu surga n neraka..

klo makhluk yg amalannya baik maka pahala / balasannya aalah surga...
naah.. karena iblis amalan yg dilakukannya selalu jahat, membangkang, menyesatkan.. maka pahala yg diberikan kepada iblis ya NERAkA... iaa gak..???

lagian kan iblis katanya diciptain dari API.. gak bakalan cocok klo masuk surga karena disurga ada sungai yg mengalir... nti bakalan mati tuh iblis..
makanya tempat tinggal yang baik wat iblis ntu nerakakarena dineraka api semua...

wasslm..

Jumat, 09 Oktober 2009

Perselingkuhan Yang Tidak Di Ampuni

apaan sih koq ngmong2 selingkuh....??

perselingkuhan yang sering dilakukan oleh sepanjang perjalanan sejarah umat..
dizaman Ibrahim.. umat telah selingkuh dari ajaran yg dibawa nuh..
dizaman musa.. umat telah selingkuh dari ajaran yg dibawa Ibrahim..
dizaman Isa.. umat telah selingkuh dari ajaran yg dibawa musa..
dizaman Muhammad.. umat telah selingkuh dari ajaran yg dibawa Isa...

ajaran yg dibawa Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan muhammada adalah sama yaitu "MengEsakan Allah dan tidak menduakan Allah (selingkuh dari Allah)..

koq bisa dibilang selingkuh..???

Allah maha cemburu..
Allah tuh pengen umat-Nya setia ma Allah, nurut ma kahayang Allah, taat ma aturan Allah...
smuanya harus selalu bersumber pada apa yg Allah perintahkan..
jangan ada tuan lain selain Allah..
jangan ada aturan lain selain aturan Allah..
jangan ada yg lebih dicintai selain cinta umat kepada Allah..

layaknya hubungan suami istri..
Allah tuh pengen umatnya setia..
istri ga boleh lirik kiri dan kanan..
ga boleh keluar dari jalur rumah tangga yag telah ditetapkan..

lalu ketika sang istri selingkuh dari suami..
maka "Cerai" mungkin akan jatuh kepada sang istri...

lalu ketika umat melakukan perselingkuhan terhadap Allah
mengadakan tuan lain selain Allah..
mengadakan aturan lain selain aturan Allah..
dan ada yg lebih dicintai selain cinta kepada Allah..
maka "talak" pun pasti akan Allah jatuhkan..
seperti halnya umat-umat terdahulu..
umat yg semula menjadi umat pilihan berubah status menjadi umat yg rendah..
umat ibrahim yg telah jaya (masa keemasan Yusuf).. menjadi budak fir'aun..
umat Musa yg telah menjadi umat unggulan (masa keemasan Solomon).. menjadi budak kerajaan herodes...
itulah satu gambaran.. ketika umat telah melakukan perselingkuhan terhadap Allah.. maka Allah telah mencabut rahmat-Nya.. yg seharusnya umat pilihan itu menjadi umat unggulan yang menguasai bangsa-bangsa.,. malah menjadi umat yang ditindas dan dikuasai oleh bangsa-bangsa....

Dan Allah tidak mengampuni dosa perselingkuhan itu..
sesuai dengan firman-Nya dlm surat annisa : 116 .
." Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.."

ucup..

Sabtu, 19 September 2009

Benarkah Hari Kemenangan

Gema takbir mengumandang lewat pengeras suara dimesjid-mesjid yang tersebar disegala plosok dan penjuru desa. sambutan kembang api yang menyala-nyala menghiasi langit gelap. sms berdering setiap detik berisikan ucapan maaf...
suasana menjelang idul fitri (benarkah kembali fitri?).. setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan..

namun terbesit sebuah pertanyaan yang mengganggu akal dan fikiranku "benarkah hari kemenangan??"/... kemenangan dari apa??? hari raya idul fitri "benarkah kembali fitri?"" fitrah dari apa??...

sampai saat ini islam masih terpecah belah, islam masih menjadi budak, islam telah kehilangan jatidirnya, islam telah terkoyak, islam bukan lagi menjadi agama yang satu, islam hanya menjadi ibadah ritual saja...

dimana dien Allah.????

hari kemenangan ini hanya kamuflase, fatamorgana, palsu... karena tak sedikitpun keindahan yang terasa, karena dien Allah sudah tidak tegak lagi...
hukum-hukum Allah masih tersisih, aturan-aturan Allah hanya sebatas omongan, kitab-kitab Allah hanya sekedar bacaan...

kapankah Hari kemangan yang memang sebenar-benarnya hari kemenanganm itu akan dirasakan....

Kamis, 17 September 2009

Ketakutan

Rasa takut adalah rasa yang setiap orang pasti memiliki rasa itu, relatif memang tapi yang pasti smuanya punya rasa takut. tinggal tergantung seberapa besar kadarnya...
Ketakutan tow istilah kerennya "parno" adalah sebuah hal yg sangat wajar dan lumrah (smoga za gak berlebihan)..
kini rasa takut itu telah datang dan membayangi setiap jengkal langkak kaki, setiap hela nafas dan setiap jantung yang berdetak..
mungkinkah jalan yang sedang ditempuh ini salah..???
haruskan mengulang jalan yang salah seperti yang pernah dilalui dimasa lampau???
takut akan kehilangan segala keindahan dunia yang memang fana..
takut akan kehilangan kepercayaan dari saudara n kerabat...
takut akan hujatan..
takut akan cemoohan...
takut akan pengasingan..
takut akan kesendirian dalam pengasingan..
takut salah lagi....
Semoga ini jalan terakhir yang memang sebuah jalan kebenaran..

Senin, 07 September 2009

Sebuah Jalan Kebenaran

jika teringat perjuangan para Rasul dalam berdakwah, sungguh itu tugas yang sangat berat sekali... karena pada saat itu umat manusia sedang tergila-gila dengan kehidupan dunianya, masyarakatnya yg jahiliyah, pemerintah yang korup yang menerapkan undang-undang yang telah ia buat hanya untuk memperkaya dirinya, keluarganya dan golongan yang mendukungnya, pembunuhan dimana-mana, pemerkosaan merajalela, kemaksiatan bak bunga yang tumbuh dimusim semi, penindasan terhadap rakyat, tindakan semena-mena terhadap rakyat. yang jauh dari ketetapan yang telah Allah tetapkan didalam Al kitab (zabur, taurat, injil dan Al qur'an)
kehadiran para Rasul sama sekali tidak dipercayai oleh masyarakat, bahkan kehadirannya menjadi sumber olok-olok bahkan rasul kita (muhammad) dianggap gila pada pertama kali mengaku mendapat wahyu dari Allah dan menerima SK pengangkatannya sebagai rasul. Rasul dilempari ktoran, buah-buahan busuk, telor busk dan bahkan dludahi, akan tetapi sikap para rasul selalu rendah hati (tawadhu) dan slalu menghindar dengan cara yang baik.
dakwah yang di lakukan oleh para rasul dianggap akan mengangguu stabilitas kehidupan masyarakat saat itu yang memang kerakusan, materalisme yang menjadi gaya hidup masyarakat. akan tetapi dengan penuh kesabaran dalam mengemban tugas dan mandat dari Allah sang penguasa alam semesta, penuh semangat para rasul berdakwah kepada umat untuk kembali beriman dan bertakwa kepada Allah, tidak musyrik (menduakan Allah, tidak tunduk pada aturan Allah).
dan seiring berjalanya waktu dan berkat bimbingan wahyu dari al kitab para rasul berhasil mengembalikan bumi kepada kekuasaan yang haq yang sesuai dengan permintaan dan ketetapan Allah dalam Al kitab. sehingga terciptanya "baldatun thayyibatun warabbun gafur"..
mungkinkah "baldatun thayyibatun warabbun gafur".. bisa kita nikmati seperti pada keadaan zaman Rasul-rasul terdahulu..???

Minggu, 06 September 2009

Hidup dalam pengasingan

ahad 060909 19:13
Penat.. keadaan yg terasa saat pertama kali berada ditempat yang sunyi dan sepi. sendiri berada dalam dunia yang berbeda, terasing menyendiri..
Entah kenapa aku berada ditempat ini. semakin aku melangkah semakin dalam aku terseret kedalam dunia yg asing ini. tak banyak insan yang bisa kutemui, hanya bisa menyaksikan sekelompok orang-orang yang lalu lalang, hilir mudik dan beraktifitas yang tidak jelas. layaknya segerombolan domba yang berlari kian kemari mencari rumput di padang pasir. ..
namun.. didunia asing ini aku bisa mencari jati diri, aku bisa mengenali diri, didunia asing ini aku menjadi tahu diri. siapa aku?? dimana aku berada?? ..
akan tetapi kepala ini sudah tidak terasa dingin lagi, yang ada gerah dan sesak yang terasa..
aku menjadi seorang yang bingung.. bingung harus kemana kulangkahkan kaki, kalaupun harus kembali, aku bingung harus kembali kemana. yang terlihat kini hanya sebuah fatamorgana, jalan setapak yang sudah sepertinya sudah lama tidak pernah dilalui. samar.. dan semu...
mungkin....
ditempat ini aku bisa mendapatkan sebuah keyakinan dan ketetapan hati...
ditempat ini aku bisa memandangi jalan-jaln yang pernah kulalui..
ditempat ini aku bisa mencari jatidiri..
ditempat ini aku bisa mengenali diri..
Siapa aku?? akan kemana aku?? dan untuk apa aku ada??..

Minggu, 16 Agustus 2009

18042007

Pergulatan antara hati yang memiliki perasaaan dan akal dengan pemikiran, melahirkan pergolakan dalam bathin yang penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan tanda tanya, penuh dengan teka-teki dan penuh dengan kebimbangan. Itulah mungkin yang tengah terjadi dalam diri ini. Hari-hari yang kulalui kian terasa hampa, jalan yang kulewati terasa tak berarti, dan waktu yang kulalui terasa begitu membelenggu.

Entah apa yang terjadi, akupun tak pernah mengerti dan fahami karena gejolak ini terlahir begitu saja tanpa kusadari. Mengalir seiring aliran darah, memacu emosi dan membatasi jarak pandang mata hati ini.

Antara berfikir dan melamun sudah tak bisa dibedakan lagi, antara cita-cita dan angan-angan malah semakin mirip, antara keinginan dan khayalan seolah menyatu dalam satu kondisi.

Waktupun terus berlalu, namun entah mengapa situasi dan kondisi masih seperti semula tidak ada perubahan. Aku merasa seperti katak dalam tempurung yang hanya berkutat dalam satu masalah yang tidak jelas pemecahannya. Apakah aku yang tidak pernah mencari jalan keluarnya? Atau memang pemecahan masalah ini sangatlah sulit dan rumit?

Hidup pun menjadi tidak jelas arah tujuan, kemana kaki ini harus melangkah? Kearah mana lagi jalan yang harus aku tempuh? Semua terasa hampa, ngambang, dan samar bahkan semakin tidak jelas. Aku merasa kesepian, tiada lagi kebahagiaan yang akupun tak tahu apa dan bagaimana sebenarnya yang disebut sebagai kebahagiaan. Aku merasa sudah tidak ada lagi tempat didunia ini yang bisa kujadikan sebagai pijakan, sebagai jalan untuk aku menjalani kehidupan yang singkat ini. Waktu kulalui dengan hanya mengulang kehidupan selama 24 jam dan terus berputar tanpa ada perubahan yang berarti. Aku kebingungan, aku kesepian dan aku terjebak dalam alam fikiranku sendiri yang anehnya ku pun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam diri ini.

Jiwa ini memang masih muda, masih labil, penuh dengan ketidak stabilan, kadang tenang setenang hembusan bayu namun kadang berontak bagai ombak menghempas karang dilautan. Semangat hiduppun kadang begitu tinggi seperti laut yang sedang pasang namun seketika bisa surut tanpa aku menyadari. Entah apa sebenarnya yang terjadi dengan jiwa ini.

Aku ingin bebas, sebebas angin yang berhembus begitu tenang dan menenangkan, seperti burung yang mengepakkan sayap kemana saja tanpa ada beban, seperti air yang mengalir mengikuti arus dan aliran, seperti matahari yang bergerak dari timur samapai kebarat, seperti bintang yang tetap berkedip walau tertutup awan hitam. Mungkinkah memang manusia bisa sebebas itu? atau memang manusia ditakdirkan untuk selalu merasa tidak bebas?

PERJALANAN MENCARI KEBENARAN

Perjalanan mencari kebenaran, perenungan akan lurusnya suatu jalan dan usaha untuk mencari sebuah keyakinan adalah bagian dari sebuah proses dalam menjalani kehidupan. Aktivitas yang menjadi rutinitas dalam hidup telah mencapai pada posisi titik jenuh dimana situasi dan kondisi terasa tak lagi sesuai dengan kehendak hati, tidak seirama dengan keinginan yang dibutuhkan oleh jiwa dan raga. Semuanya terasa begitu hampa, segalanya terasa tak berarti hingga mengarah pada batas keputusasaan.

Dunia terasa begitu sempit, pandangan menjadi terbatas, alam fikiran tak mampu lagi untuk berfikir jernih dan hatipun menjadi gudang segala rasa yang penuh dengan keluh kesah, kedengkian dan menjadi sesak dengan berkumpulnya perasaan-perasaan dari bisikan iblis-iblis yang menyesatkan.

Itulah kehidupan, laksana air laut yang tidak selalu surut dan tidak selalu pasang. Silih berganti dari satu kondisi kepada kondisi lainnya, berputar laksana roda yang terkadang berada diposisi teratas namun kadang pula harus rela berada di posisi paling bawah. Orang bijak mengatakan “hiduplah seperti karang dilautan, walau jutaan terjangan ombak datang silih berganti namun tetap berdiri kokoh tiada bergeming dan pantang mundur”. Itulah bagian dari isyarat Sang Pencipta yang disediakan untuk makhluk ciptaan-Nya.

Sudah menjadi karakter dan sifat manusia yang cenderung putus asa, lemah dan merasa tidak puas dengan suatu keadaan. Selalu berkeluh kesah penuh dengan kebimbangan, selalu merasa kekurangan diselimuti penderitaan. Merasa diperlakukan tidak adil dan merasa paling sengasara didunia. Namun Sang Pencipta tetap Maha Pengampun dan Maha Bijaksana.

Alam yang terhampar begitu luas, penuh dengan keindahan dan panorama yang menawan memberikan kesejukan bagi mata yang selalu memandang. Langit yang berwarna biru dihiasi putihnya awan, lukisan alami ciptaan Sang Maha Karya. Samudera yang membentang adalah lautan keni’matan dan fasilitas yang serba lengkap yang disediakan bagi manusia oleh Sang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.

Kealpaan dan kekhilafan membutakan mata hati untuk memandang betapa luasnya karunia yang telah diberikan, kefasikan dan kemunafikan diri menutup indera pendengaran untuk mendengarkan lantunan kalam Ilahi yang mengalun seiring hembusan bayu. Kedengkian dan keegoisan dalam diri menjadi belenggu hati untuk menerima secercah cahaya dari Sang Maha Pencipta.

Jiwa Yang Tersesat

Menerawang angkasa, menembus kepekatan alam, menyibak mesteri-misteri yang terselubung dibalik layar kehidupan di dunia fana. Melewati padang kehampaan, menyusuri lembah kegelisahan, menapaki jalan kebimbangan, mendaki puncak keputusasaan, menyebrangi jembatan kenistaan dan mengarungi lautan ketidakpastian. Kesedihan yang mendalam dan penuh dengan duka lara bercampur dengan tanda tanya menyelimuti setiap jengkal ruang kalbu dan menghiasi dinding-dinding hati yang mulai retak.

Menjalani hidup tanpa sandaran dan tanpa pijakan yang pasti. Sendiri melanglangbuana mencari ketetapan dan ketenangan dalam penat dan riuhnya gemuruh kebahagiaan yang diwarnai canda tawa dan ajakan iblis yang menyesatkan. Jiwa yang bergelora, nafsu yang menggila dan iblis pun tertawa riang menyaksikan seorang anak manusia yang terlena dan terbuai dalam aneka hidangan beraroma neraka hingga akhirnya terkapar tak berdaya dalam penjara penyesalan.

Segala cara telah ditempuh, berbagai tempat telah disinggahi, bermacam sumber telah didatangi tetapi masih belum memberikan jawaban pasti dalam menapaki jalan menuju kebenaran hakiki. Menghitung hari, menjalani waktu dan melewati masa yang penuh dengan misteri hingga mengantarkan jiwa ini melanglangbuana menjadi musafir.

Secercah cahaya yang mulai redup, perlahan memapah jiwa yang tersesat melewati detik-detik kepiluan dalam kegelapan, melewati malam-malam yang sesak dengan kesunyian, mengarungi samudera kehidupan walau harus terombang-ambing tiada keseimbangan dan kepastian.

Berbekal asa dan keyakinan dalam diri jiwa yang tersesat terus melangkah menapakan kakinya di permukaan bumi yang terhampar luas, terus dan akan terus melangkah sampai tiba saat dikala kebenaran hakiki diraih dan pancaran Cahaya Ilahi yang tak pernah padam menerangi jalan-jalan kehidupan dalam menjalani sisa waktu sebelum jiwa yang tersesat memenuhi panggilan-Nya.

PERJALANAN MENCARI KEBENARAN

Perjalanan mencari kebenaran, perenungan akan lurusnya suatu jalan dan usaha untuk mencari sebuah keyakinan adalah bagian dari sebuah proses dalam menjalani kehidupan. Aktivitas yang menjadi rutinitas dalam hidup telah mencapai pada posisi titik jenuh dimana situasi dan kondisi terasa tak lagi sesuai dengan kehendak hati, tidak seirama dengan keinginan yang dibutuhkan oleh jiwa dan raga. Semuanya terasa begitu hampa, segalanya terasa tak berarti hingga mengarah pada batas keputusasaan.

Dunia terasa begitu sempit, pandangan menjadi terbatas, alam fikiran tak mampu lagi untuk berfikir jernih dan hatipun menjadi gudang segala rasa yang penuh dengan keluh kesah, kedengkian dan menjadi sesak dengan berkumpulnya perasaan-perasaan dari bisikan iblis-iblis yang menyesatkan.

Itulah kehidupan, laksana air laut yang tidak selalu surut dan tidak selalu pasang. Silih berganti dari satu kondisi kepada kondisi lainnya, berputar laksana roda yang terkadang berada diposisi teratas namun kadang pula harus rela berada di posisi paling bawah. Orang bijak mengatakan “hiduplah seperti karang dilautan, walau jutaan terjangan ombak datang silih berganti namun tetap berdiri kokoh tiada bergeming dan pantang mundur”. Itulah bagian dari isyarat Sang Pencipta yang disediakan untuk makhluk ciptaan-Nya.

Sudah menjadi karakter dan sifat manusia yang cenderung putus asa, lemah dan merasa tidak puas dengan suatu keadaan. Selalu berkeluh kesah penuh dengan kebimbangan, selalu merasa kekurangan diselimuti penderitaan. Merasa diperlakukan tidak adil dan merasa paling sengasara didunia. Namun Sang Pencipta tetap Maha Pengampun dan Maha Bijaksana.

Alam yang terhampar begitu luas, penuh dengan keindahan dan panorama yang menawan memberikan kesejukan bagi mata yang selalu memandang. Langit yang berwarna biru dihiasi putihnya awan, lukisan alami ciptaan Sang Maha Karya. Samudera yang membentang adalah lautan keni’matan dan fasilitas yang serba lengkap yang disediakan bagi manusia oleh Sang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Kealpaan dan kekhilafan membutakan mata hati untuk memandang betapa luasnya karunia yang telah diberikan, kefasikan dan kemunafikan dirii menutup indera pendengaran untuk mendengarkan lantunan kalam Ilahi yang mengalun seiring hembusan bayu. Kedengkian dan keegoisan dalam diri menjadi belenggu hati untuk menerima secercah cahaya dari Sang Maha Pencipta.